| |

Such a Dreams Come True


Aku suka cerita dan membagikannya kepada orang. Waktu memutuskan untuk posting cerita di Kaskus, itu pun emang banyak pertimbangan yang udah aku pikirkan. Pro dan kontra orang-orang yang mungkin baca cerita aku udah aku pikirkan juga beberapa lama sebelum aku cerita.

Banyak cerita yang udah aku bagikan di Kaskus. Aku pun ketemu banyak orang baru dan bahkan sekarang jadi sahabat yang deket sama aku. Aku sangat bersyukur bisa membagikan ceritaku di Kaskus. Karena pada akhirnya ada seseorang dari penerbit Bukune yang baca ceritaku dan pengen membukukan cerita aku.

Awalnya aku ragu, karena jujur... aku ngga percaya diri dengan apa yang aku tulis. Formatnya berantakan, ceritanya juga bukan fiksi yang hebat dan penuh dengan pengetahuan. Tapi beberapa orang yang aku mintain pendapat bilang "kamu harus coba".

Perjuangan pun dimulai. Kenapa aku bilang perjuangan? Karena kantor penerbit itu ternyata jauuuuhhhhh dari rumah. Beruntung banget aku punya kekasih yang bisa mengerti dan support aku pol-polan. Thanks a bunch baby brown :*

Panas-panasan... aku pun ketemu pertama kali sama mas edo. Orang yang baca thread aku di kaskus. Singkat cerita, dia ngasih aku waktu sebulan untuk menyelesaikan 85 halaman buku. Aku pun merasa sanggup melakukannya. Not a big deal kayaknya. TAPI... pada kenyataannya sangaaaatttttt sulit..

Aku menargetkan dua minggu udah selesai. Ternyata aku harus ke Jogja untuk acara setahunan almarhum om aku. Waktu balik dari Jogja juga maleessss banget untuk nulis, padahal baru selesai sekitar 20 halaman. Apa mungkin dalam waktu 2 minggu menyelesaikan 65 halaman sisanya?? Bukannya semangat, aku malah makin males. Sekitar beberapa hari sebelum deadline, aku pun 'terpaksa' harus menyelesaikan apa yang udah aku mulai. Seharian itu dari pagi sampe malem, aku menyelesaikan 30 halaman lebih. What a day! Berasa jadi manusia super begitu liat hasilnya udah ada 60 halaman.

Besok harinya pun sama, aku tambahin lagi beberapa halaman. Tapi ternyata mentok di 68 halaman dan ceritanya abis. Sebenernya masih ada beberapa cerita yang belum ada draftnya, dan aku... lagi-lagi mentok dan ngga tau harus mulai darimana. Padahal deadline udah tinggal 2 hari lagi. Aku paksakan diriku untuk menyelesaikan dan menambah cerita. Tapi sampai deadline selesai, aku cuma bisa menambahkan cerita sampe 73 halaman. Sedih sih... Tapi kata mas edo ngga apa-apa.

Kemaren aku ketemu lagi sama mas edo. Kali ini bukan panas-panasan, tapi hujan-hujanan. Perjalanan ke kantor Bukune itu heavy rain sangat.. Pas di motor aja air ujan berasa sakit banget kena tangan. Sukses sampe di kantor Bukune dengan jaket yang basah karena jas ujannya ngga bisa dikancing. Sekali lagi, thanks to my baby brown.. Karena dia udah rela ujan-ujanan untuk nganterin aku kesana.

Berasa lega banget waktu ketemu mas edo dan bilang kalo akan dimasukkin jadwal cetak bulan depan. Walaupun aku masih punya PR untuk ngedit dan menambahkan prolog. Aku jadi semangat untuk menyelesaikan semuanya. Aku berharap bisa menyelesaikan semuanya tepat waktu dan bisa megang buku pertama aku di toko buku.

Wish me luck ya, frens... (^_^)v
author

About Author:

"I'm just a weirdo who live between two worlds".
Follow her on Twitter and facebook


Back To Top