| |

Percakapan Dengan Kamu (2)


Pagi ini aku dikejutkan oleh panggilan telepon masuk dari nomor yang tidak kukenal. Kulirik jam di dinding kamarku. Hey, ini masih pukul 5 pagi! Kujawab telepon masuk itu, lalu terdengar suara yang sangat tidak asing bagiku. Suaramu.

"Good morning, Miss." sapanya di ujung telepon.

Dy... Dy... Kamu kenapa lagi sih? Batinku dalam hati.

Anak ini memang tidak bisa ditebak apa maunya. Pagi-pagi buta gini menelponku, pasti ada hal penting yang ingin dia sampaikan kepadaku. Lalu mulailah dia bercerita....

"Miss, tahu nggak kalau aku suka bintang? Bintang itu benda langit yang mengeluarkan cahaya. Kalau dilihat dari sini, warnanya memang hanya putih. Tapi aslinya ada banyak warna loh. Matahari juga bintang, tapi dia hanya di kelompok G. Cahaya sama panasnya sih nggak seberapa kalau dibandingkan dengan bintang yang kelompok O."

Aku hanya diam dan mendengarkan. Itu cerita pertamanya, lalu kemudian dengan santainya dia menceritakan tentang bagaimana struktur bintang, massa bintang untuk reaksi fusi (kalau tidak salah dengar), suhu bintang dari setiap kelompoknya, luminositas bintang, bahkan sampai umur bintang.

Aku tahu Dy spesial, tidak seperti anak-anak lain di sekolah. Tidak heran jika dia menyukai dan mengerti bintang sampai sedetail itu. Lalu dia bertanya kepadaku.

"Miss, tahu nggak bentuk bintang kayak gimana?"

"Ya kayak yang sering digambarkan orang-orang itu kan? Lima sudut dan berwarna putih," jawabku.

"Ah, Miss payah. Masa nggak ngerti juga kalau bintang itu bentuknya abstrak. Dia itu nggak punya bentuk yang tetap."

Aku terdiam lagi. 

"Hmm, aku lupa. Miss kan guru komputer ya, jadi nggak ngerti deh tentang bintang-bintang," lanjutnya dengan santai.

"Iya, nanti Miss belajar sama Dy aja ya. Nanti Miss diajarin ya?" pintaku kepadanya.

"Oke, baiklah. Aku mau tidur lagi ya. Ini kan masih liburan, jadi kata ibu nggak apa-apa kalau bangun siang. Oh, iya. Merry Christmas Miss Ayumi. Aku tahu akhir tahun ini memang sangat berat, tapi aku yakin Miss Ayumi pasti kuat ngelewatin ini semua. Sampai ketemu tahun depan. Dy sayang Miss Ayumi."

Dy langsung memutuskan teleponnya. Aku masih kaget. Bukan karena teori panjang lebar tentang bintang yang dia jabarkan kepadaku. Bukan sama sekali... Tetapi tentang bagaimana dia menenangkanku dalam menghadapi akhir tahun yang penuh perjuangan ini. Aku yakin dia paham sepenuhnya dengan apa yang terjadi kepadaku. Aku pun bersyukur kepada Tuhan, karena menyuruh malaikat kecilnya menelponku di pagi buta begini hanya sekadar untuk mengungkapkan rasa sayangnya kepadaku.

Miss Ayumi sayang Dy..... 
author

About Author:

"I'm just a weirdo who live between two worlds".
Follow her on Twitter and facebook


Back To Top